Menerapkan Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) di Kelas 1 SD (Fase A) memerlukan penyesuaian yang signifikan agar sesuai dengan karakteristik peserta didik usia 6-7 tahun, yang masih berada pada tahap berpikir konkret, sangat visual, dan senang bermain.
Berikut adalah pembahasan dan fokus utama dalam Rencana Pembelajaran Mendalam (RPM) untuk Kelas 1:
1. Adaptasi Prinsip Dasar untuk Siswa Kelas 1
Tiga prinsip utama PM harus diinterpretasikan dalam konteks aktivitas bermain dan konkret:
| Prinsip PM | Aplikasi di Kelas 1 | Contoh Kegiatan |
| Berkesadaran (Mindful) | Menciptakan fokus singkat dan kesadaran akan emosi dan tujuan yang sederhana. | Kegiatan awal dengan latihan pernapasan singkat, diskusi sapaan, atau refleksi mini di akhir: "Apa yang sudah kita pelajari hari ini?" |
| Bermakna (Meaningful) | Materi harus sangat kontekstual dan langsung terkait dengan kehidupan nyata siswa, diri mereka, dan lingkungan terdekat (keluarga, sekolah). | Belajar penjumlahan menggunakan pensil, mainan, atau buah yang mereka bawa. Belajar Bahasa Indonesia melalui bercerita tentang pengalaman mereka di rumah. |
| Menggembirakan (Joyful) | Menggunakan permainan, lagu, media visual, dan gerak sebagai metode utama, menciptakan lingkungan yang aman, positif, dan penuh eksplorasi. | Pembelajaran dilakukan melalui bermain peran (role play), tepuk tangan berirama, atau permainan lompat kelinci untuk konsep berhitung. |
2. Fokus Pengalaman Belajar (Memahami, Mengaplikasi, Merefleksi)
Pada Kelas 1, tiga fase pengalaman belajar ini harus dilakukan secara sederhana dan berulang:
| Fase | Implementasi di Kelas 1 | Contoh Aktivitas |
| 1. Memahami | Pengenalan konsep dasar melalui media konkret atau cerita interaktif yang menarik perhatian siswa. | Mendengarkan cerita (membaca terbimbing) tentang persahabatan untuk memahami nilai Pancasila. Mengamati gambar ekspresi wajah untuk memahami emosi. |
| 2. Mengaplikasi | Menerapkan pengetahuan melalui tindakan nyata (kinestetik) atau tugas kelompok yang sederhana. | Bermain peran untuk mempraktikkan dialog perkenalan. Eksperimen sederhana (misalnya mengukur volume air dengan gelas yang berbeda). Menggambar ekspresi wajah yang sedang mereka rasakan. |
| 3. Merefleksi | Mengajak siswa untuk mengungkapkan kembali (secara lisan atau gambar) apa yang telah mereka pelajari dan rasakan. | Membuat poster sederhana tentang lingkungan sekolah. Menjawab pertanyaan pemantik seperti: "Apa yang paling kamu sukai dari kegiatan hari ini?" atau "Bagaimana cara kita menggunakan angka 1-10 di rumah?" |
3. Komponen Kunci dalam RPP/Modul Ajar Kelas 1
Rencana pembelajaran Kelas 1 yang berbasis PM harus diawali dengan identifikasi yang detail:
A. Identifikasi (Diagnostik)
Perencana perlu mengidentifikasi hal-hal berikut untuk memastikan pembelajaran berdiferensiasi:
Kesiapan Peserta Didik: Pengetahuan awal (misalnya sudah mengenal angka atau belum), gaya belajar (visual, auditori, kinestetik), dan minat mereka.
Karakteristik Materi: Memastikan materi (misalnya berhitung, membaca permulaan) disampaikan secara faktual, konseptual, dan kontekstual.
Dimensi Profil Lulusan yang Ditargetkan: Fokus pada pengembangan karakter dasar, seperti Kolaborasi (kerja kelompok kecil), Kreativitas (menggambar, menyusun cerita), dan Kemandirian (bertanggung jawab atas tugas sederhana).
B. Praktik Pedagogis
Metode yang efektif di Kelas 1 adalah yang mendorong aktivitas fisik dan interaksi:
Model Pembelajaran: Discovery Learning Berbasis Kolaboratif, Project-Based Learning (untuk proyek yang sangat sederhana, misal membuat boneka jari), atau Inquiry-Based Learning (pertanyaan pemantik yang menggugah rasa ingin tahu).
Media: Menggunakan Alat Bantu Visual (gambar besar, poster), Benda Konkret (manipulatif), dan media digital sederhana (video lagu atau cerita pendek melalui LCD/YouTube).
C. Asesmen
Penilaian tidak boleh hanya berfokus pada hasil akhir (tertulis), tetapi pada proses:
Asesmen Diagnostik: Dilakukan di awal melalui Percakapan Ringan, Gambar Ekspresif, atau Kuis Non-Nilai untuk mengetahui kesiapan siswa.
Asesmen Formatif (Saat Proses): Melalui observasi saat siswa bermain peran, diskusi kelompok, atau presentasi sederhana. Guru memberikan umpan balik langsung (misalnya "Wah, gerakanmu sudah bagus!").
Asesmen Sumatif (Akhir): Berupa Penilaian Autentik, misalnya proyek menggambar, menyusun kembali cerita secara lisan, atau memecahkan tantangan dengan benda nyata.
Secara keseluruhan, Pembelajaran Mendalam di Kelas 1 adalah tentang "belajar sambil bermain" yang terarah, di mana setiap aktivitas memiliki tujuan yang jelas (berkesadaran), relevan dengan dunia mereka (bermakna), dan dilakukan dengan penuh kegembiraan (joyful).
